Ini alasan Shin Tae-Yong memboyong Muhammad Rafli ke dalam Timnas
Banyak fans yang mempertanyakan alasan pemanggilan Muhammad rafli menjadi pelatih kepala timnas Indonesia Shin Tae-yong.
Keraguan suporter terhadap kemampuan Muhammad rafli cukup beralasan, karena bos nomor 10 itu disebut-sebut kurang optimis semasa di Arema.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menjelaskan alasannya memanggil Muhammad Rafli saat dua pertandingan melawan Timnas Curacao di matchdays FIFA.
“Saya melihat potensi dalam dirinya,” kata Shin Tae-yong dalam keterangannya, Jumat, 23 September 2022
Pelatih asal Korea Selatan itu mengenal Muhammad Rafli karena sang pemain sudah beberapa kali mengikuti pemusatan latihan dan pernah tampil di pertandingan Eagles.
Dari situ, Shin Tae-yong melihat potensi pada pemain berusia 23 tahun itu dan berharap publik tidak salah paham dengan seruannya untuk timnas Indonesia melawan Curacao.
“Saya percaya dengan Rafli karena selama ini dia pernah mengikuti TC (training center) bersamanya dan juga pernah mengikuti beberapa kompetisi,” kata Shin.
Muhammad rafli hanya bermain enam pertandingan atau 196 menit dalam sepuluh penampilan untuk Arema FC.
Dalam enam penampilan itu, muhammad rafli baru sekali menjadi starter dan belum mencetak gol atau membuat assist dalam permainan yang dimainkannya.
Dengan menonton pertandingan tersebut, para penggemar sepak bola percaya bahwa Lafli tidak layak dipanggil oleh timnas Indonesia dan percaya bahwa ada pemain lain yang akan tampil lebih baik di Liga 1 pada 2022-2023.
“Tidak terlalu banyak penyerang lokal di liga saat ini, tapi saya, sebagai pelatih kepala, membuat tim terlihat secara keseluruhan,” kata Shin Tae-yong.
“Jadi bukan hanya sebagian kecil. Jadi tolong jangan salah paham, jadi saya melihat semuanya, bukan individu pemain,” ujarnya.
Di bawah bimbingan pelatih kepala Shin Tae-yong, Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas Curacao dalam dua pertandingan di matchdays FIFA.
Laga pertama akan dihelat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Sabtu 24 September 2022 pukul 20:00 WIB.
Selain itu, pertandingan kedua FIFA Matchday akan digelar pada Selasa, 27 September 2022 di Stadion Pakansari, Bogor.
Negara CuraƧao menjadi negara berdaulat baru pada 10 Oktober 2010, masih di bawah pengaruh Kerajaan Belanda.
Akibat pengaruh Kerajaan Belanda, para pesepakbola di tanah air kerap berkesempatan bermain di liga-liga papan atas di Belanda dan Eropa.
Curacao berada di peringkat 84 dalam peringkat FIFA dunia, sementara Indonesia berada di peringkat 155, hampir dua kali lipat selisih peringkat.
Tim nasional Curacao memiliki banyak bintang muda unggulan yang pernah bermain di beberapa liga papan atas di Belanda dan Eropa.