
Jenis aplikasi yang dimainkan oleh pengguna gadget di Indonesia
Netizen Indonesia sangat aktif di dunia maya. Mereka melakukan 10 kegiatan favorit mereka di sana.
Penggunaan perangkat mobile telah meningkat secara signifikan dalam setahun terakhir. Pasalnya, merebaknya COVID-19 akhirnya mengubah aktivitas manusia menjadi serba digital.
Menurut hasil survei Digital 2021 Indonesia Report terhadap 202,6 juta pengguna internet Indonesia oleh We Are Social dan Hootsuite, netizen Indonesia memiliki 10 aktivitas berdasarkan jenis aplikasi.
Seperti yang terlihat detikINET, pada Minggu (14 Maret 2021) ini merupakan pertanyaan multiple response dimana responden dapat memilih beberapa jawaban. Mari kita lihat apa itu:
10 aktivitas teratas oleh netizen Indonesia berdasarkan jenis aplikasi, penelitian We Are Social dan Hootsuite. Foto: (We Are Social/Hootsuite)
- Obrolan
Pertama, We Are Social menyebutkan bahwa 96,5% pengguna internet Indonesia menghabiskan waktu untuk chatting di media sosial setiap bulannya. Jumlah pengguna aplikasi obrolan meningkat 0,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut laporan itu, aplikasi obrolan yang paling banyak digunakan adalah What’s App, Facebook Messenger, Line, Telegram, dan WeChat. - Bersosialisasi
Kegiatan favorit selanjutnya adalah bersosialisasi melalui aplikasi jejaring sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Lebih dari 195 juta orang Indonesia yang tercakup dalam survei mengatakan mereka menghabiskan lebih banyak waktu di aplikasi. - Temukan hiburan dan informasi
Netizen Indonesia juga banyak diminati oleh aplikasi hiburan dan video. Penelitian oleh We Are Social menunjukkan peningkatan 3,2% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan 86,2% orang aktif mencari online pada tahun lalu.
Kebijakan WFH pemerintah serta penutupan bioskop dan konser selama beberapa waktu membuat masyarakat mencari alternatif bentuk hiburan. Solusi ideal adalah mengunduh aplikasi seperti Youtube, Youtube Go, MX Player, Netflix, dll ke Viu. Selain itu, aplikasi Tiktok juga dilaporkan sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh pada tahun 2020.
- Belanja online
Peningkatan terbesar terjadi pada aktivitas belanja online, dimana jumlah penggunanya meningkat cukup signifikan, dari 55% menjadi 78,2%. Terlihat banyak netizen Indonesia yang beralih ke belanja online. Belanja online dinilai sangat efektif dan efisien karena dapat memenuhi kebutuhan tanpa harus keluar rumah. - Temukan petunjuk arah dan informasi jalan
Di Indonesia, lebih dari separuh pengguna perangkat seluler berusia antara 16 dan 64 tahun menggunakan aplikasi petunjuk arah. Terlepas dari kebijakan WFH dan pembelajaran online pemerintah, penggunaan aplikasi meningkat sebesar 2,6% dari tahun sebelumnya, yang merupakan 77,6% yang tidak terduga. - Mendengarkan musik
“Hidup akan menjadi kesalahan tanpa musik,” kata Friedrich Nietzsche. Musik sudah menjadi salah satu kebutuhan batin kita sehari-hari. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan jumlah pengguna aplikasi streaming musik di Indonesia yang meningkat sebesar 4,4 poin persentase menjadi 60,4%. - Main game
Selama setahun terakhir, bermain game telah menjadi salah satu cara paling efektif untuk menghabiskan waktu luang Anda. Penelitian menunjukkan bahwa pengguna aktivitas ini meningkat 1,2% menjadi 60,2%. Beberapa game yang paling sering dimainkan oleh netizen Indonesia ditunjukkan di bawah ini: - Transaksi Keuangan
Saat ini, perbankan digital dan transaksi keuangan sangat penting. Pesatnya pertumbuhan startup di Indonesia membuat kita semakin terbiasa menggunakan teknologi sebagai alat pembayaran, baik melalui bank maupun non bank. Kampanye ini menempati posisi ke-8 dengan persentase pengguna 39,2%. - Pemeriksaan Kesehatan Digital
Karena wabah yang berkepanjangan, orang khawatir pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan. Ini mengubah orang ke konseling kesehatan digital. Hal ini dibuktikan dengan hasil survei We Are Social yang menunjukkan bahwa pengguna aplikasi kesehatan meningkat 3,4 poin persentase menjadi 23,4% selama setahun terakhir. - Kencan online
Terakhir dalam daftar adalah meningkatnya permintaan untuk aplikasi kencan online. Itu meningkat 1,9 persen dari tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa pandemi bukanlah penghalang bagi seseorang untuk membangun suatu hubungan.